Merinding! Momen ambulans antarkan pasien gawat darurat, di tengah perjalanan suara sirinenya berubah. Hal itu dikarenakan pasien gawat darurat yang mereka bawa sudah men1ngg*l dunia. 🎬/irvanrivandi80 At Bandung
Kronologi nya jadi ini tuh ada ibu’ jualan balon dinikahan , trus Tiba-tiba ada ibu² penjual balon yg lain nyamperin dan langsung Namp*r ibu² balon ini 🥹 stelah dipisahin sma panitia yg lainnya ibu ini lngsng diem dn lngsng nyamperin aku sambil cerita “saya gatau dek tbtba saya digampar saya ditarik katanya saya jual balon harganya lebih murah dibanding dia, dia marah’ sama saya, saya sakit hati dek diginiin didepan banyak orang”🥺 trsku tawarin dia kue kue sma minum yg ada dimeja tamu. dan yang paling sedih pas duduk ibu balon lngsng nlpon anknya bilang “jemput mamak nak, mamak sakit hati disini”🥺😭💔 🎬/pupt21 . #jelasberdusta #musikditiktok #risingontiktok @yanjosuaofficial
Kehamilan sering kali menghadirkan berbagai keinginan unik yang mungkin tidak biasa bagi sebagian ibu hamil. Ngidam tidak hanya terbatas pada makanan, tetapi juga dapat meliputi barang-barang mewah, hewan langka, bahkan benda-benda yang berisiko tinggi. Bagaimana menurut kalian ? 👀
Ceweknya datang minta tolong,cowoknya datang bilang gak usah ikut campur,mas konternya juga bingung mau bantu pun gimana karna permasalahannya internal hubungan . 🎬rehfiandi . #fyp3sad
Bagaimana menurut kalian ?? Hendri Satrio pengamat komunikasi politik mengatakan, Gestur gus miftah setelah minta maaf kepada pedagang es adalah gestur yang tidak tulus dan terlihat seperti mengintimidasi. Ujarnya saat di wawancara metrotv
❗️OPEN DONASI URGENT❗️ Sedih banget Ngeliat kondisi Abah Suhada. Jualan pake tongkat sambil jalan terseok-seok. 😭 Saat di tanya kenapa perutnya di ikat. Abah sudaha menjawab "Agar bisa tahan dari Lapar" 😭 "Saya makan cukup sehari sekali mas, nanti pas pulang jualan. Yang terutama, kebutuhan anak dan istri tercukupi" ujar abah suhada Abah suhada tinggal di perkampungan terpencil. Untuk jualan, abah harus tempuh belasan kilometer yang ia lakukan dari pagi hingga malam. 😭 Sedihnya, Sering kali ia pulang hanya bawa pulang uang 10.000 😭 Gak kebayang sulitnya abah Buat jalan aja susah, apalagi sampe mikul dengan jarak belasan kilometer. 😭 "Cuma ini yg bisa saya lakukan. Mau usaha yang lain gak ada modal mas" ucap abah Yuk bantu Abah Suhada, silahkan kirim sedekah terbaikmu ke rekening : - Bank Syariah Indonesia (BSI ex BSM) : 7148226746 - QRIS (Ada Di Highlight) A/N : Yayasan Gerak Menebar Kebaikan Konfirmasi Donasi : DM @gerakmenebarkebaikan Note : Konfirmasi donasi cukup lewat DM ke @gerakmenebarkebaikan saja ya sahabat baik. 🙏 #GerakMenebarKebaikan #TerusTebarKebaikan #BantuAbahSuhada
Pada tanggal 3 Februari 2025, terjadi cekcok antara ojek pangkalan dan ojek online (ojol) di Indomaret Taman Dayu, Kabupaten Pasuruan. Insiden ini bermula ketika seorang pemesan ojol dilarang untuk menaiki kendaraan tersebut, meskipun titik penjemputan jauh dan pemesan tersebut sudah berjalan kaki menuju lokasi. Ketegangan meningkat ketika pengemudi ojek pangkalan mengejar dan mencegat pemesan untuk mencegahnya menggunakan layanan ojol. Situasi ini membuat anak dari pemesan menjadi ketakutan dan menangis. Kejadian ini mencerminkan persaingan antara ojek pangkalan dan ojol yang sering kali menimbulkan ketegangan di lapangan. Pihak berwenang diharapkan dapat mengintervensi untuk mencegah terulangnya insiden serupa dan memastikan kenyamanan serta keselamatan pengguna layanan transportasi.
-Hari bahagia pasangan pengantin berubah menjadi aib. Wedding Organizer (WO) penyelenggara acara pesta pernikahan belum siap. Makanan bagi tamu belum disiapkan. Padahal, keluarga mempelai telah membayar lunas. "Kami sudah melunasi segala biaya untuk acaranya kepada WO, A (inisial, red) ini sekitar Rp 60 juta. Tapi mereka tidak siap, tidak ada makanan bagi tamu, tidak ada acara yang disiapkan, akhirnya kami yang merasa sangat malu terhadap tamu yang datang," jelas salah satu keluarga pihak mempelai pengantin Ziat kepada Lombok Post, Minggu (9/2). Sejak awal, semua sudah dibicarakan dengan matang antara keluarga pengantin dan pihak WO. Bahkan, mereka meminta membayar uang lebih atau uang tambahan. Pihak keluarga pun menyanggupinya. Namun faktanya, pihak WO justru tidak menunaikan kewajibannya. "Kami merasa ditipu dan keluarga kami sangat malu. Hari ini (kemarin) pihak WO kami laporkan ke Polresta Mataram," tegas Lalu Fatwir Uzali, keluarga pengantin lainnya. Sejak awal mereka memang mendapat informasi jika WO tersebut kerap bermasalah. Namun uang sudah terlanjur dibayarkan. Sehingga pihak keluarga tetap mempercayakan dan berharap mereka tak dikecewakan Namun sejak acara akad nikah mulai digelar, tanda-tanda ketidakberesan WO A ini mulai terlihat. Via : lombokpostoficial 🎬/ceoyyy