Hati-hati ya bund, sebelum ngejar perkembangan kemampuan akademis, sebaiknya kita perhatikan perkembangan dasar si kecil dalam aspek sensori, motorik, dan interaksi sosialnya. Karena percuma anak bisa calistung kalau perkembangan dasarnya masih banyak yang kelewat, jadinya anak sulit untuk berbaur juga di lingkungan.
Kalau berkebalikan dari 4 kriteria tadi? Artinya anak sudah masuk dalam kategori memiliki gejala hiperaktif. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan agar bisa dirujuk terapi
Alhamdulillaah, happy saya. Akan ada lebih banyak anak-anak yang tidak lagi stres gara2 udah dipaksa belajar nulis padahal motorik halusnya masih belum oke
Apakah harus selalu diwajarkan? Tentunya enggak ya, karena ini adalah suatu gangguan dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Tapi proses menanganinya tidak bisa instan. Butuh waktu nggak cuma berminggu-minggu, tapi bahkan bisa sampai berbulan-bulan. Jadi, kalau kita cuma ketemu anak tersebut setahun sekali, tentu memaklumi adalah pilihan yang lebih bijak dan realistis dibanding memaksakan anak tersebut untuk berubah mengikuti kemauan kita.
sesekali tentu boleh buat lucu2an, tapi kalau sampai kita jadi menuntut anak untuk ngikutin setiap tren rasanya agak kurang bijak ya semoga tidak ada yang merasa diserang oleh konten ini, kita jadikan ini sebagai pengingat saja 😊😊
Contohnya banyak banget nih yang berlomba-lomba pengen anak bisa cepet-cepet nulis. Padahal sebenernya mah buat apa? Yang terpenting itu justru kemandirian anak dari mulai bisa makan sendiri, pakai dan lepas baju, toilet training. Kecuali kalau anaknya emang sudah bener-bener mencapai semua milestone usianya, terus dia sendiri yang mulai tertarik ngelakuin milestone usia selanjutnya, ya itu nggak papa. Misalnya pada kasus anak yang gifted, mereka cepet banget kan belajarnya. Kalau kita yang nahan2, justru bisa bikin mereka stres.
Apresiasi sebesar2nya untuk para orang tua dari anak berkebutuhan khusus yang tidak menyerah dengan keadaan dan sedang terus berjuang mempertaruhkan segalanya demi perkembangan anak mereka 🥹
Minat yg terbatas dan berlebihan pada huruf dan angka itu menandakan anak hanya menyukai pola yang berulang, sehingga ia jadi tidak tertarik lagi untuk melakukan eksplorasi dan belajar hal baru. Contoh terbatas dan berlebihan gimana? Hanya mau mainan yg ada huruf dan angka. Suka mengurutkan huruf dan angka, akan tantrum besar kalau urutannya terbalik atau ada bagian yg hilang. Benar2 tidak mau eksplor bentuk mainan lain (puzzle hewan, lego, dll), bahkan sampai tidak suka permainan dalam bentuk aktivitas fisik juga. Pada sebagian besar kasus, hal ini sering kita lihat pada anak dengan diagnosis ASD. Oleh karena itu, kalau kita melihat ada gejala seperti ini pada anak kita, segera konsultasi dengan profesional agar bisa segera mendapatkan penanganan
bukannya tidak boleh sama sekali, tapi harus disesuaikan dengan kebutuhan anak ya. kalau anak masih punya banyak permasalahan di area sensori dan bahasa, biasanya tidak disarankan dulu untuk les calistung